Dari : Ade putra
Jakarta, 24 Januari 2022
Goldman Sachs adalah bank investasi global dari yang berkantor pusat di New York dan telah beroprasi di lebih dari 30 negara per 2016. Menurut analisa Goldman Sachs Percepatan inflasi dapat menyebabkan Federal Reserve menjadi lebih agresif daripada yang diperkirakan para ekonom dalam cara menaikkan suku bunga tahun ini.
PDB kuartal keempat keluar Kamis, dengan para ekonomi memperkirakan pertumbuhan sekitar 5,8%, sedangkan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi, yang merupakan pengukur inflasi pilihan Fed, akan dirilis Jumat dan diperkirakan akan menunjukkan kenaikan bulanan 0,5% dan tahunan- meningkat dari tahun ke tahun sebesar 4,8%
Negara bagian Queensland Australia mengalami pandemi yang cukup serius dimana melaporkan 64 kematian akibat COVID-19 pada Sabtu, ketika negara bagian terpadat, New South Wales (NSW) Sehari sebelumnya, negara bagian pertambangan Australia Barat yang luas membatalkan rencana untuk membuka kembali perbatasannya pada 5 Februari, dengan alasan risiko kesehatan dari lonjakan COVID-19 di negara bagian timur.
Secara nasional, sekitar 55.000 kasus baru dilaporkan pada hari Sabtu, dibandingkan dengan tujuh di Australia Barat.
Dari data index free dan greed sentiment menandakan risk off yang dimana dapat mendukung USD menguat dan AUD melemah. Dari data dukungan diatas dapat kita simpulkan bahwa AUDUSD mengalami akan mengalami bearish.
Efek Terhadap Pasar :
– AUDUSD Bearish.
Trading Plan :
Enter Posisi SELL
R1 : 0.7169
R2 : 0.7143
R3 : 0.7102
Take Profit :
S1 : 0.7251
S2 : 0.7277
S3 : 0.7318
Sumber:
https://www.reuters.com/world/asia-pacific/australias-queensland-state-says-peak-omicron-two-weeks-away-2022-01-22/