Rio Wibawa
Jakarta, 12 April 2022, 10:20 WIB
Nanti malam, akan dirilis data CPI Amerika Serikat bulan Maret dimana Gedung Putih memprediksi bahwa data inflasi ini akan menunjukkan angka yang sangat tinggi karena adanya kenaikan harga makanan dan energi akibat invasi Rusia ke Ukraina sejak akhir Februari. Indeks Dollar sendiri telah kembali menyentuh angka 100, didukung oleh antisipasi pasar bahwa data inflasi akan menyentuh tingkat yang sangat tinggi. Antisipasi pasar ini juga semakin menguatkan sentimen para pelaku pasar bahwa The FED akan menaikkan suku bunga sebesar 0.5% pada pertemuan mendatang di bulan Mei untuk mengatasi inflasi yang terus meningkat. Indeks USD diprediksi akan menguat nanti malam jika data inflasi yang dirilis nanti sesuai dengan perkiraan Gedung Putih. Di sisi lain, bank sentral Jepang, BoJ, masi tetap mempertahankan kebijakan ultra longgarnya, berbanding terbalik dengan The FED yang semakin agresif dalam memberlakukan bijakan monter yang ketat. Hal ini akan membuat mata uang USD menguat terhadap JPY di perdagangan.
Kesimpulan:
Tingkat inflasi Amerika Serikat yang diprediksi akan menyentuh tingkat yang sangat tinggi akan memberikan sentimen positif bagi mata uang USD di perdagangan, terbalik dengan mata uang Yen dumana BoJ tetap mempertahankan kebijakan yang longgar.
Efek terhadap Pasar: Tren Bullish untuk USD, Tren Bearish untuk JPY
Pasangan Pair untuk ditrade: USD / JPY
Timeframe: D1
Target Open Posisi
Support 1: 124.233
Support 2: 123.508
Support 3: 122.646
Target Take Profit
Resistance 3: 128.589
Resistance 2: 126.950
Resistance 1: 125.676
Sumber:
https://www.reuters.com/business/dollar-index-back-above-100-ahead-expected-red-hot-us-inflation-data-2022-04-12/