Rio Wibawa
Jakarta, 26 April 2022, 10:23 WIB
Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, pada wawancara televisi Senin malam kemarin, mengatakan bahwa ancaman konflik nuklir saat ini berisiko tinggi dan bahaya dari hal ini bersifat nyata. Ia juga menambahkan bahwa Rusia ingin mengurangi semua kemungkinan untuk meningkatkan risiko itu. Lavrov juga memperingatkan Amerika Serikat untuk tidak memperpanjang konflik antara Rusia dengan Ukraina dengan terus mengirimkan senjata-senjata kepada pihak Ukraina. Anatoly Antonov, Ambassador Rusia ke AS, mengatakan bahwa pengiriman senjata-senjata ini bukannya membantu meredakan ketegangan antar kedua belah pihak, namun seperti “menambahkan minyak ke api” dan memperpanjang konflik di Ukraina serta merusak upaya untuk mencapai kesepakatan damai antar Rusia dan Ukraina. Hal ini akan membuat mata uang EUR tertekan ke depannya terutama dengan USD dimana The FED selalu menunjukkan sikap yang agresif untuk menaikkan suku bunga guna melawan inflasi.
Kesimpulan:
Pengangkatan isu perang nuklir oleh Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, serta ucapan Anatoly Antonov, yang mengatakan bahwa pengirimian senjata dari AS ke Ukraina memperpanas keadaan di antara kedua belah pihak. Ini akan menekan penguatan mata uang EUR di perdagangan terutama terhadap USD.
Efek terhadap Pasar: Tren Bearish untuk EUR, Tren Bullish untuk USD
Pasangan Pair untuk ditrade: EUR / USD
Timeframe: D1
Target Open Posisi
Resistance 3: 1.09495
Resistance 2: 1.08486
Resistance 1: 1.07755
Target Take Profit
Support 1: 1.07039
Support 2: 1.06566
Support 3: 1.06014
Sumber:
https://www.reuters.com/world/europe/russia-warned-united-states-against-sending-more-arms-ukraine-2022-04-25/