Divergensi Kebijakan Moneter

Jakarta, 24 April 2024 By. Reza Aswin

 

Apa yang terjadi di pasar
Divergensi kebijakan moneter mengacu pada situasi dimana bank sentral di negara yang berbeda, menerapkan kebijakan moneter yang berbeda. Tentunya ini disebabkan oleh banyak hal seperti perbedaan kondisi ekonomi, kebijakan dan factor eksternal lainnya. Dampak dari divergensi kebijakan moneter ini tentunya akan mempengaruhi fluktuasi nilai tukar, arus modal dan pertumbuhan ekonomi suatu negara. Saat ini divergensi kebijakan moneter menjadi perhatian para pelaku pasar, dimana Bank of Japan menarik likuiditas, SNB melonggarkan likuiditas sedangkan ECB dan Bank of England merupakan bank sentral berikutnya yang akan melonggarkan likuiditas yang ada. Sedangkan bank sentral Amerika Serikat The Fed diperkirakan masih akan melihat data pertumbuhan ekonomi, Inflasi dan sektor tenaga kerja dalam beberapa waktu mendatang sebelum melakukan pemotongan suku bunga.

Dengan melihat data flash manufacturing PMI Amerika yang turun dari 51,9 menjadi 49,9, menunjukan bahwa aktivitas pabrikan di negara tersebut mulai melemah. Keadaan ini antara lain disebabkan oleh tingginya suku bunga Fed dan naiknya harga minyak dunia. Data ekonomi berikutnya yang ditunggu para pelaku pasar adalah data GDP sebagai konfirmasi pertumbuhan ekonomi Amerika. Harapan turunnya angka inflasi dan pelemahan ekonomi negara tersebut kedepannya, akan memberikan signal bahwa program soft landing Fed masih tetap berjalan.

Baca Juga :   INDEX US DOLLAR KEMBALI MELEMAH DI AWAL PASAR ASIA DIKARENAKAN CEK STIMULUS $1.9 TRILIUN DILOLOSKAN OLEH SENAT DAN MENUNGGU PERSETUJUAN PRESIDEN BIDEN SEBELUM 14 MARET

Ekspektasi Pasar
Divergensi kebijakan moneter Para pelaku pasar yang wait and see dan pasar keuangan yang cenderung sideways membuat EURAUD : Bearish – USDJPY : Bearish – XAUUSD: Bullish

Trading Plan :

EURAUD: Bearish
Sell Limit: 1.6445  – 1.6498 dengan target 1.6310 – 1.6367
Stoploss 1.6599

Grafik EURAUD time frame D1

USJPY: Bearish
Sell Limit: 154.90  – 155.48 dengan target 153.39 – 154.16
Stoploss 156.61

Grafik USDJPY time frame D1

XAUUSD: Bullish
Buy Limit: 2249  – 2288 dengan target 2351 – 2400
Stoploss 2161

Grafik XAUUSD time frame D1

Disclaimer

Fundamental bukanlah teknikal yang dapat berubah dalam hitungan menit bahkan jam, tetapi fundamental merupakan suatu gambaran besar atas pandangan kedepan yang dapat terjadi dalam rentang waktu yang lebih panjang. Perhitungkan money management sangat diperlukan sebelum melakukan transaksi mengingat setiap transaksi dalam forex dapat berakibat habisnya dana yang ditransaksikan.

About Reza Aswin

Senior Fundamental Analyst. 20 tahun berkecimpung di dunia trading forex, komoditi, dan hingga kini aktif menjadi analis fundamental.

Check Also

Pasar Mewaspadai Adanya Intervensi Yen Jepang

Jakarta , 25 April 2024 By. Reza Aswin   Apa yang terjadi di pasar Para …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp Hubungi Kami