Banyak sekali berita besar dan sangat dominan terhadap pergerakan pasar akhir - akhir ini. Diawali dengan ambruknya sistem keuangan negara Yunani dan menjalar Portugal, Irlandia, Spanyol dan akhirnya menimbulkan masalah pada pertumbuhan ekonomi didaratan Eropa. Telah kita ketahui bersama bahwa sistem perekonomian yang tidak stabil akan berdampak pula pada system politik yang akhir nya membuat Jose Socrates memilih mengundurkan diri dari yang jabatannya sebagai Perdana Menteri Portugal karena perbedaan pendapat masalah Bailout Uni Eropa dan Pengurangan Beban Anggaran Negaranya ditolak oleh Parlemen. Untuk mengatasi situasi yang tidak menentu ini maka Konferensi Tingkat Tinggi Uni Eropa digelar dan Euro Central Bank membuat kebijakan moneter dengan akan menaikan suku bunga Euro lebih cepat dari jadwal yang ditentukan. Apapun yang dilakukan oleh petinggi Negara Negara eropa tetap saja membuat khawatir investor kelas dunia Warren Buffeet akan kemelut ekonomi di eropa. Dalam wawancara dengan CNBC Buffet mengatakan “ Sedikit ketegangan akan memberikan pengaruh yang buruk dan saya tahu beberapa orang berpikir itu tidak mungkin terjadi, namun saya tidak berpikir itu tidak mungkin terjadi". Rasa pesimis dari Buffet tentunya sangat beralasan karena saat ini Standart & Poor memangkas peringkat kredit negara tersebut, yang memicu yield obligasi pemerintah Portugal menyentuh rekor tertinggi. "Hampir selama sepekan pasar melihat Portugal sebagai masalah terisolasi yang tidak akan menyebar ke bagian lain Eropa, tetapi sentiment tersebut telah berubah dengan cepat," kata Kathy Lien, direktur riset mata uang pada GFT di New York, sambil menambahkan bahwa downgrade tersebut memicu "penolakan terhadap aset Portugal." Dongeng diatas akan membuat Strong $ (dibaca: Dollar) : Harapan atau Realitas? Kekhawatiran pasar akan Krisis Energi terjadi Timur tengah, Afrika dan Jepang cukup membuat Money market bergerak secara signifikan dan membuat gejala Risk Aversion, sehingga safe haven mulai diburu. Diawali dengan kerusuhan di Mesir yang berakhir digulingkannya presiden Mubarak dan membuat efek domino ke Negara tetangganya Libya, Yaman dan Bahrain. Ketakutan akan terganggunya distribusi minyak dunia menyebabkan PBB mengeluarkan resolusi no.1973 tentang larangan terbang di Libya dan memutuskan membantu kaum demostran untuk melawan pemerintahan Qhadafi. Dengan adanya pasukan US beserta sekutunya di lahan timur tengah maka keresahan akan distribusi minyak setidaknya dapat terkendali walaupun instabilitas di timur tengah dapat berubah sewaktu waktu dan ini dapat membuat safe haven akan diburu kembali. “Harga minyak berada dalam kondisi overbought saat ini dan rawan terhadap aksi jual,” menurut analis pada Cameron Hanover. “Jika ada perubahan sentimen, kita dapat melihat penurunan tajam dan aksi jual besar-besaran.” Dibelahan dunia yang lain Gempa berkekuatan 9,0 skala Richter disusul tsunami yang melanda Jepang pada 11 Maret lalu memicu sejumlah ledakan di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima, yang kemudian meningkatkan kehawatiran akan terjadinya kontaminasi radioaktif secara besar-besaran. Tsunami yang menewaskan korban 10.000 orang di jepang tersebut mengakibatkan US dollar melemah terhadap yen dan Pemerintah Jepang tetap bersikeras bahwa apresiasi Yen pasca gempa bumi beberapa pekan lalu hanya pergerakan spekulatif. BoJ langsung mengambil peranan mengintervensi pasar dan bernegoisasi dengan G7 dan the Fed sehingga mereka melakukan intervensi bersama untuk melawan pergerakan spekulan yang dapat membahayakan perekonomian dunia. Sabtu kemarin para teknisi Jepang memulihkan pasokan listrik di ruang kendali reaktor kedua Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Daiichi Fukushima. Tokyo Electric Power Co. (TEPCO) telah berhasil memulihkan pasokan listrik di ruang kendali reaktor pertama pada Kamis dan berencana untuk mengembalikan fungsi kelistrikan di reaktor keempat sesegera mungkin. Dongeng diatas akan membuat Strong $ (dibaca: Dollar) : Harapan atau Realitas? Federal Reserve seharusnya menaikkan tingkat suku bunga dari range dekat nol saat ini hingga 2.5% dalam waktu setahun menurut Charles Plosser, presiden Federal Reserve bagian Philadelphia. Plosser tidak memberikan waktu yang spesifik kapan dimulainya rencana ini namun mengatakan akan dimulai “tidak lama lagi.” Rekan lainnya Presiden Fed Atlanta Dennis Lockhart mengatakan bahwa sementara kebijakan moneter The Fed saat ini adalah tepat dalam menangani ekspansi moderat dan stabilitas harga, dia siap untuk mengetatkan kebijakan jika inflasi tinggi baru-baru ini terus berlanjut. "Saya siap mendukung perubahan kebijakan jika bukti terakumulasi bahwa tujuan inflasi yang rendah dan stabil sangat berisiko," kata Lockhart hari ini dalam sebuah pidato di Fort Myers, Florida. "Untuk sekarang, bagaimanapun, saya tetap puas bahwa sikap kebijakan moneter dengan tepat dikalibrasi ke kondisi saat ini dalam proyeksi perekonomian dan mendukung kebijakan ketenaga kerjaan dan stabilitas harga." Dalam suatu wawancara Presiden The Fed mengatakan “The Fed harus menyelesaikan pembelian obligasi saat ini, untuk mendukung pemulihan, dan kemungkinan tidak perlu memperpanjang hal itu” Jumat kemarin. Pernyataan Evans menunjukkan The Fed tidak mungkin untuk terus meningkatkan biaya baru ke dalam perekonomian setelah Juni, ketika putaran arus-beli obligasi dijadwalkan berakhir. Evans mengatakan ekonomi membaik setiap bulan, inflasi stabil dan bergerak ke atas, "dalam arah yang saya pikir perlu," dan penurunan pengangguran untuk 8,9 persen pada Februari, dari 9,8 persen pada November adalah "kenyataan." Tapi Evans juga menyarankan bahwa Fed tidak akan cepat bergerak untuk mengetatkan kebijakan moneter, dan kemungkinan akan mencoba untuk mengakhiri pembelian obligasi. "Adalah wajar untuk mengharapkan akan ada beberapa periode waktu ketika pembelian $ 600 milyar obligasi selesai dan menilai perubahan itu," katanya. Setelah periode ini, katanya, Fed bisa menghentikan investasi kembali, "langkah sederhana" terhadap pengetatan yang mungkin tidak diikuti dengan cepat oleh langkah-langkah lain kecuali ekonomi itu melampaui harapan. Dongeng diatas akan membuat Strong $ (dibaca Dollar) : Harapan atau Realitas? Aussie dollar naik menjadi $ 1,0278 AUD, di atas puncaknya dalam 29-tahun, setelah rekor sebelumnya ada dikisaran $ 1,0257 pada hari perdagangan terakhir tahun 2010. Meningkatnya AUD dipicu oleh perilaku para investor untuk menghindari risiko dalam situasi pasar saat ini, tingginya suku bunga Australia meningkatkan daya tarik bagi investor global ketika kekhawatiran tentang bencana nuklir di Jepang pasca gempa bumi. Selain itu pembicaraan yang meluas mengenai demand dari korporasi berat, sebagian terkait dengan sektor asuransi, yang menghadapi tuntutan substansial setelah banjir di Queensland pada awal tahun. Di tempat lain, pedagang berspekulasi pada pangsa pasar buyback oleh BHP Billiton Ltd (BHP), juga ikut mendukung dolar Australia. Raksasa pertambangan global tersebut perlu untuk membeli dolar Australia untuk membayar pemegang saham domestik. Ukuran total dari buyback tersebut adalah A$ 5 miliar. Namun, para analis memprediksi volatilitas yang tinggi mungkin akan meningkat dari sini, karena beberapa pelaku pasar besar mencoba untuk berspekulasi melawan posisi pasar untuk menambah kesempatan memperoleh keuntungan. Meskipun demikian, trader melihat reli terpicu oleh stop-loss di area 1.0260 dan khawatirkan aksi profit-taking di dekat 1.0300, resisten psikologis berikutnya. Masih Yakin Dengan Strong $ ? Analisa Teknikal USDCHF Signal reversal bullish dalam jangka pendek mulai terlihat , selama harga dapat bertahan di atas area support 0.9123 sebelum Chf mencoba kembali ke resistance kuat di 0.9200 sebelum ke level selanjutnya 0.9316 . Support Kuat pair ini adalah 0.9123 (dapat merupakan critical point dimana ini areal buy dan sekaligus stoploss bagi usdchf) , 0.9059 dan 0.8961. Resistance Level : 0.9200, 0.9316, 0.9500 Support Level : 0.9123, 0.9059, 0.8961 Trading Range : 0.9030 – 0.9370 AUDUSD Di time frame D1 AUDUSD dimana semua resistance kuat ditembus dan telah 7 hari Aussie naik tanpa sedikitpun koreksi. Semua resistance yang ada sekarang menjadi Support kuat bagi pair ini. Akankah ini berlanjut ? jika melihat kebelakang maka Aussie rally naik 8 hari berturut turut tanpa koreksi (di mulai tanggal 20 – 29 /12/2010) setelah itu dihari ke 9 koreksi 85 point dan lanjut naik sebelum akhirnya di hari ke 11 terjadi koreksi panjang mencapai 429 point turun. Kemungkinan rally di aussie mungkin saja terjadi mengingat W1 disinyalir cross atas dan di perkirakan koreksi panjang akan sulit terjadi jika 1.0157 tidak dapat ditembus dalam minggu ini. Maksimal Kenaikan pair ini adalah sekitar 800 point dari low tanggal 17 Maret 2011, yaitu sekitar 1.0501. Untuk Aussie perlu power yang kuat agar terjadi koreksi yang signifikan walaupun itu tidak mungkin terjadi tetapi saya berpendapat tidak mungkin itu tidak terjadi (kok seperti kata Warren Buffet ya?) Kesimpulan: 1. Strong $ : Harapan atau Realitas? Or Masih Yakin Dengan Strong $ ? Jawabannya : “Jangan pernah percaya kepada analisa diatas , sebaiknya percaya kepada Tuhan”.