Rio Wibawa
Jakarta, 15 Juli 2022, 10:41 WIB
Mata uang USD pada hari Rabu kemarin naik signifikan terhadap pasangan mata uang lainnya setelah data CPI yang dirilis jauh lebih tinggi dibandingkan prediksi para pelaku pasar namun kembali turun pada hari Kamis dengan adanya pernyataan dari Christopher Waller, Gubernur The FED, yang mengatakan bahwa ia mendukung kenaikan 75 basis poin di meeting bulan Juli mendatang, menepis pendapat para pelaku pasar yang memprediksi kenaikan 100 basis poin. Namun, pelemahan USD ini hanya akan bersifat sementara karena lapangan ketenagakerjaan tetap kuat walau angka pengangguran naik dari bulan sebelumnya. Kenaikan ini dinilai oleh para pelaku pasar sebagai sesuatu yang cukup normal karena usku bunga naik banyak dan jumlah lowongan pekerjaan masih berada di dekat perbandingan 2:1 terhadap jumlah orang yang mencari pekerjaan. Selain itu, adanya seruan dari Janet Yellen, Menteri Keuangan AS, di meeting G-20, bahwa inflasi sangat tinggi dan menurunkannya harus menjadi prioritas utama. Ia juga menambahkan bahwa ia mendukung upaya The FED untuk mengendalikan inflasi dan juga pasar tenaga kerja saat ini sangat kuat.
Kesimpulan:
Mata uang USD dapat kembali menguat di perdagangan dengan data inflasi yang memanas terus dari komentar Janet Yellen mengenai dukungannya untuk The FED dalam menurunkan inflasi.
Efek terhadap Pasar: Tren Bullish untuk USD, Tren Bearish untuk GBP
Pasangan Pair untuk ditrade: GBP / USD
Indikator Angka Ekonomi:
GBP = -2.10
USD = -0.01
Timeframe: D1
Target Open Posisi
Resistance 3: 1.21927
Resistance 2: 1.20219
Resistance 1: 1.18846
Target Take Profit
Support 1: 1.16774
Support 2: 1.14536
Support 3: 1.13777
Stop Loss: 1.23344
Sumber:
https://www.reuters.com/markets/europe/global-markets-wrapup-1-2022-07-14/
https://www.cnbc.com/2022/07/14/yellen-warns-inflation-in-the-us-is-unacceptably-high.html
https://www.reuters.com/markets/us/us-weekly-jobless-claims-rise-second-straight-week-2022-07-14/