Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa / mental. Dikaitkan dengan trading, trader harus memperhatikan faktor psikologis tersebut. Harus bisa membedakan emosi dan logika. Beberapa point yang dapat diperhatikan dalam mengatur logika dan emosi kita dalam bertrading :
Logika vs Emosi
Emosi memicu frustasi, frustasi memicu emosi
Pengaturan emosi sangat dibutuhkan dalam trading. Ketika emosi yang tak terkontrol tiba maka frustasi datang, disaat frustasi datang maka emosi semakin menjadi.
- Logika adalah apa yang Anda PIKIRKAN, emosi adalah apa yang akan Anda RASAKAN.
- Jika ingin LOGIKA naik, turunkan EMOSI Anda dan hentikan trading untuk sesaat.
Beberapa point yang perlu diperhatikan dalam trading Anda:
1. Keseimbangan dalam Pikiran, Metode, dan Uang
Keseimbangan dalam pengaturan Pikiran, Metode dan Uang dalam trading, mengapa perlu demikian? Karena pikiran berkaitan dengan dengan psikologis seseorang, dimana cukup berpengaruh dalam penentuan risk management. Metode berkaitan dengan strategi, sistem, dan analisis trading yang digunakan. Uang, dalam trading pasti menggunakan uang yang cukup. Mempunyai uang yang banyak tapi tidak memperhatikan analisa, metode, dan risk management itu sama saja, begitupula sebaliknya.
2. DISIPLIN – Rencanakan trading
Semua hal perlu direncanakan, begitu pula dalam trading. Yang harus selalu dipegang dan patuhi yaitu trading plan. Disiplin adalah kunci keberhasilan trading plan. Jangan sampai melanggar, dan tawar menawar dengan trading plan kita. Kita harus lakukan berdasarkan trading plan tanpa pengecualian.
3. Ketakutan adalah bukan apa-apa, bertindak adalah segalanya
Investasi yang high risk seperti ini pasti terkadang menimbulkan ketakutan, dan itu manusiawi. Kendalikanlah emosi Anda karena ketakutan yang berlebihan akan mempengaruhi trading Anda. Anda akan kesulitan dalam meraih keuntungan.
Setiap bisnis mempunyai kerugian dan keuntungan. Cara mengatasi ketakutan terhadap resiko yaitu dengan menerapkan risk management dan risk to reward ratio
4. Jangan rakus..!
Janganlah serakah saat sudah mencapai keutungan, segeralah keluar dari pasar agar tidak terjebak dalam arus pergerakan harga.
5. Jangan pertaruhkan semua harta Anda dalam trading
Semangat (takut kehilangan kesempatan) sering membujuk kita untuk masuk pasar sebelum aman untuk melakukannya. Setelah down trend, sejumlah reli mungkin gagal sebelum salah satu reli terlalui. Demikian pula emosi “tinggi” dari keuntungan trading dapat membutakan kita dari tanda-tanda akan pembalikan trend.
Jika kita menaruh nominal makin besar, untungnya juga makin besar dan resikonya semakin besar. Jangan lah terpancing dengan nafsu Anda, jangan pertaruhkan seluruh dana Anda dalam transaksi. Seperti poin 2 diatas ”trading plan”, sebagai trader Anda harus tetap berpanduan pada trading plan dan manegement keuangan Anda. Bila Anda gagal dengan trading plan ada, maka siap-siap lah akan mengalami kegagalan dalam trading.
6. Kurangi kerugian anda secepatnya, biarkan keuntungan Anda berjalan
Jika Anda mengalami kerugian sekecil apapun, segeralah membuangnya, dan biarkanlah profit terus menuju puncaknya. Yang sering terjadi adalah sebaliknya, trader tetap dengan membiarkan posisi yang merugi sampai ratusan pips, lalu saat keuntungan baru beberapa pips sudah bingung ingin menutup posisi.
7. Intuisi: teman atau musuh?
Bedakah ”intuisi” dengan ”insting”? Mari kita bedakan. Intuisi adalah sesuatu yang didapati dengan proses belajar dan pengalaman. Misalnya, koki profesional dalam pemberian bumbu masakannya. Mereka secara intuisi mengetahui seberapa banyak garam yang harus diberikan, seberapa matang dalam mengolah steak, dsb. Semua diperoleh dengan cara belajar memasak dan pengalamannya dalam mengolah makanan.
Insting, adalah sesuatu yang didapati secara ilmiah dan sudah ada saat dilahirkan. Misalnya insting manusia dan hewan adalah untuk hidup dan berkembang biak, contohnya pada cumi-cumi saat terancam dari musuh dia akan menyemprotkan tinta.
Intuisi lebih bisa dipercaya dalam trading, karena intuisi seorang trader dibentuk dari pengalaman bertahun-tahun dalam mengenal dan mengamati pergerakan harga. Dari intuisi itu, terkadang trader bisa mengetahui ke mana harga akan bergerak hanya dengan sekilas melihat grafik. Yang perlu diperhatikan, jangan terlalu mengharapkan profit apabila penggunaan intuisi tanpa didasari dengan analisa obyektif.