RezaFile.COM Fundamental Analyst Forex, Gold & Indexs Saham
Rio Wibawa
Instagram, TikTok, Youtube: RW_BeritaForex
Jakarta, 8 Agustus 2023, 13:40 WIB
2 pejabat The FED belum lama ini memberikan pernyataan mereka terkait aksi kebijakan moneter ke depan. Pertama datang dari Gubernur The FED, Michelle Bowman yang mengatakan kalau ia mengekspektasi suku bunga akan dinaikkan lebih lanjut untuk membawa inflasi lanjut turun ke target The FED id angka 2%. Sementara itu, PResiden The FED di New York, John Williams mengatakan kalau pemotongan suku bunga dapat terjadi paling cepat mulai tahun depan jika data-data mendatang mendukung hal tersebut. Untuk saat ini, ia terlihat puas dengan angka inflasi yang terus turun dan melihat adanya peluang untuk melonggarkan pengetatan suku bunga The FED. Ia juga mengatakan bahwa suku bunga sekarang terlihat cukup dekat dengan target suku bunga akhir sehingga bisa saja suku bunga sudah tidak akan dinaikkan ke depannya. Walau begitu, para pelaku pasar masih melihat pemotongan suku bunga kemungkinan besar tidak akan terjaid tahun ini serta pernyataan Bowman yang seakan mendukung suku bunga dinaikkan lebih lagi ke depan pun mendorong USD untuk sedikit menguat minggu ini. Semua mata saat ini akan tertuju pada data CPI Amerika Serikat yang akan dirilis kamis ini dimana diprediksi akan naik ke 3.3% dari 3.0% per tahunnya. Kenapa inflasi bisa diprediksi naik? Ini karena adanya kenaikan harga minyak selama bulan Juli ini yang kira-kira sudah naik sekitar 14% dari harga di bulan Juni yang dapat mendorong inflasi kembali naik di bulan Juli ini. Mari kita lihat apakah benar CPI akan naik kamis ini.
Kembali ke ekonomi terbesar ke 2 di dunia yaitu Tiongkok yang tadi baru merilis data ekonomi tingkat impor dan ekspornya yang kembali menunjukkan penurunan yang cukup tajam dimana impornya di bulan Juli turun sebesar -12.4% dari prediksi di angka -5% dan data sebelumnya di -6.8%. Sementara itu untuk data ekspornya di bulan Juli, turun sebesar -14.5% dari prediksi analis di angka -12.5% dan data sebelumnya di angka -12.4%. Penurunan yang tajam ini semakin menambah kumpulan data ekonomi kurang baik dari Tiongkok dan juga mendorong mata uang Yuan beserta mata uang komoditas lainnya untuk kembali turun saat ini. 2 data ini juga semakin menambah harapan pelaku pasar untuk stimulus besar dari pemerintah Tiongkok untuk segera diumumkan. Namun melihat kondisi saat ini, mata uang Yuan dan mata uang komoditas seperti AUD berpotensi untuk melemah hingga saat stimulus besar-besaran dari Tiongkok resmi diumumkan.
Kesimpulan:
Pernyataan dari pejabat the FED yang menggambarkan pemotongan suku bunga sepertinya tidak akan terjadi di tahun ini serta adanya kemungkinan suku bunga naik lagi walau ini hanya pendapat dari presiden The FED, Michelle Bowman dapat mendorong USD untuk menguat saat ini sembari menunggu data CPI hari Kamis. Sementara mata uang Yuan dan mata uang komoditas seperti AUD dapat terus melemah saat ini terdampak data ekonomi Tiongkok yang kurang baik.
Efek terhadap Pasar: Tren Bulliah untuk USD. Tren Bearish untuk AUD (Untuk beberapa saat ini)
Pasangan Pair untuk ditrade: AUD / USD
Timeframe: D1
Target Open Posisi
Resistance 3: 0.67001
Resistance 2: 0.66445
Resistance 1: 0.65752
Target Take Profit
Support 1: 0.64934
Support 2: 0.64327
Support 3: 0.63806
Stop Loss: 0.67552
Sumber:
https://www.cnbc.com/2023/08/08/asia-markets.html
https://www.reuters.com/markets/global-markets-wrapup-1-2023-08-08/
https://www.reuters.com/markets/europe/global-markets-view-europe-2023-08-08/
https://www.reuters.com/business/energy/opec-panel-meets-against-backdrop-stronger-oil-market-2023-08-04/
Hubungi Kami