Rio Wibawa
Instagram: RW_BeritaForex
Tiktok: @rw_fxfunda (*sementara)
Youtube: RW_BeritaForex
Jakarta, 22 Desember 2022, 14:42 WIB
Jam 14:00 WIB tadi, GDP terbaru Inggris dirilis dimana data ini menunjukkan penurunan sebesar -0.3% dari bulan sebelumnya di 0.2% dan di bawah ekspektasi -0.2%. Per tahunnya, GDP ada di angka 1.9% dari 4.4% di tahun lalu. Penurunan ini tentunya menggambarkan resesi di Inggris yang membebani ekonomi Inggris Data GDP yang lemah dari Inggris ini akan membebani GBP ke depannya. Di sisi lain, dikabarkan jika Australia dan Tiongkok sudah mulai kembali berbicara mengenai masalah dagang yang mana sebelumnya Tiongkok memberikan sanksi bagi Australia atas ekspor barli dan anggur (wine) di tahun 2020 dan 2021. Pembicaraan ini akan memberikan sentimen positif bagi Australua karena optimism terkait pembicaraan ini akan mendorong angka ekspor Australia dan akan menguatkan AUD.
Kesimpulan:
Data GDP yang buruk bagi Inggris akan membebani GBP sementara sentimen terkait berlanjutknya pembicaraan dagang antara Australia dan Tiongkok akan menguatkan AUD.
Efek terhadap Pasar: Tren Bullish untuk AUD, Tren Bearish untuk GBP
Pasangan Pair untuk ditrade: GBP / AUD
Timeframe: D1
Target Open Posisi
Resistance 3: 1.81153
Resistance 2: 1.80086
Resistance 1: 1.79008
Target Take Profit
Support 1: 1.76892
Support 2: 1.75615
Support 3: 1.74391
Stop Loss: 1.82369
Sumber:
https://www.cnbc.com/2022/12/22/asia-markets-japanese-yen.html
https://www.reuters.com/world/uk/uk-economy-shrinks-by-more-than-first-thought-q3-ons-2022-12-22/