Surabaya, 18 November 2021
Oleh: Leo Andre Darmawan
Editor : Steven G. Tunas
Inflasi Inggris telah mencapai level tertinggi dalam 10 tahun karena tagihan energi rumah tangga meroket. Dilain sisi harga konsumen naik 4,2% secara tahunan di bulan Oktober, melonjak dari kenaikan 3,1% di bulan September, Kantor Statistik Nasional mengatakan pada hari Rabu. Menurut para ekonom dengan adanya data inflasi yang tinggi ini dapat memperkuat kemungkinan BOE untuk menaikkan suku bunga. Tentunya penyebab terbesar inflasi ini di sebabkan oleh naiknya harga gas yang telah banyak menjatuhkan perusahaan di sektor enegi,tentunya ini memaksa lebih dari 2 juta pelanggan untuk beralih penyedia,sering kali dengan tarif yang lebih tingggi.
BoE tampaknya siap untuk menjadi yang pertama dari bank sentral utama dunia yang menaikkan suku bunga sejak pandemi virus corona menyapu ekonomi global. Investor dan ekonom semakin memprediksi itu akan terjadi pada 16 Desember. Pada hari Selasa, data menunjukkan pasar tenaga kerja Inggris menahan akhir dari skema cuti melindungi pekerjaan pemerintah, faktor kunci untuk BoE dan keputusannya tentang suku bunga.
Ben Lord, manajer portofolio di M&G Investments, mengatakan kenaikan pajak dan pengurangan pengeluaran darurat pandemi oleh pemerintah pada awal 2022, dikombinasikan dengan berakhirnya program stimulus pembelian obligasi BoE, menimbulkan risiko bagi ekonomi Inggris.
Dampak Terhadap Pasar: GBP/AUD Bullish
Entry Posisi Buy
S1: 1.846493
S2: 1.83785
S3: 1.824885
Take Profit:
R1: 1.870342
R2: 1.879625
R3: 1.887468
Sumber Berita:
https://www.reuters.com/world/uk/british-inflation-surges-again-hits-42-2021-11-17/
https://www.reuters.com/world/uk/bank-england-heading-next-decision-rates-2021-11-17/