Rio Wibawa
Instagram, TikTok, Youtube: RW_BeritaForex
Jakarta, 28 Juni 2023, 12:32 WIB
Data inflasi terbaru Australia (CPI) telah dirilis pagi tadi dan menunjukkan adanya penurunan yang signifikan. Per tahunnya (YoY) CPI turun ke angka 5.6% dari 6.8% setahun lalu dan jauh di bawah prediksi pelaku pasar di angka 6.1% dan menjadi angka terendahnya sejak April 2022 kemarin. Penurunan yang jauh ini tentu sangat mengejutkan mengingat RBA sendiri mengatakan kalau menurut mereka inflasi akan sulit turun di meeting bank terakhirnya, Sejak data ini dirilis tadi pagi, pelaku pasar pun langsung menjual AUD di perdagangan dan membawanya turun sebesar 0.8% melawan USD. Penurunan ini terjadi karena pelaku pasar memprediksi kalau dengan inflasi yang turun signifikan ini, RBA kemungkinan besar dapat melakukan jeda kenaikan di meeting berikutnya nih.
Mengingat RBA mengatakan kalau langkah ke depan akan bergantung pada bagaimana kondisi ekonomi dan inflasi, maka prediksi pelaku pasar saat ini pun bisa dibilang memiliki kemungkinan yang cukup besar untuk terjadi. Dan jika ini sampai terjadi maka tentu kebijakan RBA yang sebelumnya hawkish dapat dikatakan sudah mulai berubah dan membuat AUD dapat tertekan di perdagangan.
Kesimpulan:
Kendatipun begitu adanya inflasi (CPI) Australia yang turun cukup tajam melebihi prediksi mendorong pelaku pasar mengekspektasi RBA akan berhenti menaikkan suku bunga dna melakukan jeda di meeting berikutnya sehingga dapat melemah AUD saat ini.
Efek terhadap Pasar: Tren Bearish untuk AUD
Pasangan Pair untuk ditrade: EUR / AUD
Timeframe: D1
Target Open Posisi
Support 1: 1.63078
Support 2: 1.61462
Support 3: 1.59841
Target Take Profit
Resistance 3: 1.67672
Resistance 2: 1.66499
Resistance 1: 1.65065
Stop Loss: 1.57936
Sumber:
https://www.cnbc.com/2023/06/28/asia-markets.html
https://www.reuters.com/markets/currencies/dollar-flat-aussie-slides-inflation-slows-2023-06-28/
https://www.reuters.com/markets/australias-consumer-inflation-hits-13-month-low-2023-06-28/