Tuesday , 30 April 2024

Kebijakan Moneter Terbaru RBA, Bank Sentral Australia

Rio Wibawa
Instagram, TikTok, Youtube: RW_BeritaForex
Jakarta, 3 Oktober 2023, 11:06 WIB

RBA atau yang lebih dikenal dengan Reserve Bank of Australia baru saja merilis kebijakan moneter terbarunya pukul 10:30 WIB tadi. Kebijakan terbarunya ini pun menjadi hasil rapat pertama RBA di bawah naungan Gubernur Michele Bullock yang menggantikan Philip Lowe. RBA memutuskan untuk menahan suku bunganya di angka 4.10% sesuai dengan prediksi para analis. Aksi jeda ini menjadi aksi jeda ke 4 RBA sejak suku bunga terakhir dinaikkan di meeting bulan Juni 2023. Dalam pernyataannya, RBA menyampaikan bahwa adanya kenaikan suku bunga yang dilakukannya serta ketidakpastian terhadap outlook ekonomi menjadi alasan jeda ini dilakukan. Selain itu, aksi jeda kali ini akan memberikan lebih banyak waktu bagi RBA untuk menilai dampak kenaikan suku bunganya selama ini. Untuk inflasi di Australia, RBA mengatakan bahwa inflasi sudah melewati puncaknya namun masih terlalu tinggi dan hal ini dapat berlangsung untuk beberapa waktu ke depan walau begitu beberapa data inflasi terakhir konsisten menunjukkan inflasi akan kembali ke angka 2-3% di akhir tahun 2025 sesuai dengan prediksi RBA. Untuk ekonomi Australia, RBA mengatakan bahwa pertumbuhan selama setengah tahun ini lebih kuat dibandingkan prediksi RBA namun tetap berada di bawah tren pertumbuhan serta outlook ekonomi ke depan masih sulit untuk dipastikan serta outlook ekonomi global khususnya Tiongkok pun berada dalam ketidakpastian yang tinggi. RBA menutup perilisan kebijakan terbarunya ini dengan menyampaikan bahwa pengetatan lebih lanjut (kenaikan suku bunga) mungkin diperlukan namun hal ini akan bergantung pada data ekonomi mendatang serta perubahan risiko ke depan seperti outlook ekonomi global. Dengan nada yang cenderung mirip seperti hasil meeting sebelumnya, RBA kembali mengusung nada yang netral dan walau RBA mengindikasikan suku bunga masih dapat naik, kenaikan lebih lanjut ini sepertinya akan sulit terjadi mengingat data inflasi Australia sesuai dengan prediksi RBA dan tidak menunjukkan kejutan kenaikan tiba-tiba. Selain itu, pernyataan RBA kali ini juga mendorong mata uang AUD untuk melemah di perdagangan.

Baca Juga :   Pasar Sideways Karena Pelaku Pasar Fokus Ke Data Inflasi AS Besok

Kesimpulan:
Mata uang AUD bergerak melemah di perdagangan setelah meeting minutes ini dirilis dengan nada netral dari RBA dan tidak adanya kejutan hawkish dari RBA kali ini. Pelemahan AUD ini pun diprediksi dapat berlanjut terutama jika tingkat inflasi di Australia tidak menunjukkan kejutan kenaikan yang tinggi tiba-tiba.

Efek terhadap Pasar: Tren Bearish bagi AUD

Pasangan Pair untuk ditrade: AUD / JPY

Timeframe: D1

Target Open Posisi
Resistance 3: 97.461
Resistance 2: 96.157
Resistance 1: 94.966

Target Take Profit
Support 1: 93.818
Support 2: 92.997
Support 3: 91.999

Stop Loss: 98.612

Sumber:
https://www.cnbc.com/2023/10/03/asia-pacific-stocks-rba-interest-rate.html
https://www.reuters.com/markets/australia-central-bank-holds-rates-41-fourth-month-2023-10-03/
https://www.rba.gov.au/media-releases/2023/mr-23-25.html

About Reza Aswin

Senior Fundamental Analyst. 20 tahun berkecimpung di dunia trading forex, komoditi, dan hingga kini aktif menjadi analis fundamental.

Check Also

ECB Dapat Mengakhiri Kenaikan Suku Bunga

Jakarta , 22 April 2024 By. Reza Aswin   Apa yang terjadi di pasar Bank …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp Hubungi Kami