Surabaya,15 Febuary 2022
Oleh: Leo Andre
Editor : Steven G. Tunas
Kebingungan membuat pasar gelisah pada senin sore kemarin, Ketika pemimpin Ukraina Volodymyr Zelenskiy yang mencemooh asumsi tentang niat militer Rusia memicu Kenaikan pada beberapa komoditas seperti emas dan oil yang terus bertahan dalam trend naik, meski inflasi di amerika sudah mendapai 7,5% yang nanti akan membuat The Fed lebih agresif lagi dalam menaikkan suku bunga nya di tahun 2022. Dampak selanjutnya terjadi di pasar saham dimana S&P 500 melanjutkan perjalanan seperti itu pada hari Senin sesaat sebelum jam 2 siang di New York. Indeks merosot sebanyak 1,2% dan minyak melonjak melewati $95 per barel di tengah laporan bahwa Zelenskiy mengatakan Rusia akan menyerang pada 16 Februari. Meski demikian Zelensky menarik Kembali pernyataan bahwa russia akan menyerang pada hari rabu pada hari ini. Seorang juru bicara presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan kepada media bahwa presiden hanya mengomentari laporan media Ketika dia mengatakan bahwa Kyuv mendapat informasi bahwa Rusia akan menyerang negaranya pada hari rabu.
Sementara itu, franc Swiss dan yen Jepang mengungguli sebagian besar mata uang Grup-dari-10 karena sentimen risiko yang memburuk meningkatkan permintaan pedagang untuk tempat berlindung. Pengukur dolar juga naik. Mata uang sempat berubah negatif pada hari itu di tengah komentar presiden Ukraina. Aset berisiko mulai menunjukkan kepekaan akut terhadap situasi di Ukraina pekan lalu karena ketegangan meningkat. Saham jatuh pada Jumat malam, minyak mentah Brent naik ke level tertinggi sejak 2014 dan Treasuries melonjak karena permintaan safe haven setelah daftar negara yang berkembang menyarankan warga untuk meninggalkan Ukraina.
Meski demikian jika kita melihat dari kondisi ekonomi amerika dimana inflasi 7,5% yang berarti sudah tertinggi sejak 40 tahun. Membuat Presiden Federal Reserve Bank of St. Louis James Bullard mengatakan bank sentral AS perlu melanjutkan rencananya untuk menaikkan suku bunga, Bullard berpendapat bahwa The Fed harus menaikkan suku bunga sebesar 100 basis poin pada 1 Juli, dan mulai menyusutkan neraca pada kuartal kedua, sebagai tanggapan terhadap inflasi terkuat dalam 40 tahun. Ia berpendapat bahwa Inflasi yang kami lihat sangat buruk untuk rumah tangga berpenghasilan rendah dan sedang. Kondisi tersebut membuat pelaku pasar menjadi bingung karena di tengah ketegangan konflik ukraina terdapat The Fed yang juga siap dalam menaikkan suku bunga nya.
Dampak Terhadap Pasar: XAU/Bearish
Entry Sell
R1: 1915.18
R2: 1952.09
R3: 1990.94
Take Profit
S1: 1722.21
S2: 1678.18
S3 : 1634.22
Sumber Berita: