Rio Wibawa
Jakarta, 16 Agustus 2022, 10:32 WIB
Data ekonomi Tiongkok yang kurang baik seperti penurunan angka penjualan ritel dan produksi industri telah menekan mata uang komoditas dan meningkatkan minat pelaku pasar terhadap mata uang safe haven seperti USD, YEN, dan CHF. Selain itu, pelemahan pasar properti Tiongkok juga menambah tekanan melemah untuk mata uang komoditas dan meningkatkan permintaan akan mata uang safe haven. Adanya pemberitaan baru bahwa sungai terpanjang di Tiongkok, sungai Yangtze, mengalami penurunan tinggi permukaan air yang mengharuskan pengerahan pompa dan roket penyemaian awan agar tingkat air tercukupi untuk menyirami tanaman panen di tengah gelombang panas yang diprediksi akan berlangsung 2 minggu lagi. Ancaman panen musim gugur menyelimuti Tiongkok karena hal tersebut dan di tengah melemahnya ekonomi Tiongkok, hal ini akan menambah sentimen pelemahan terhadap Tiongkok, yang juga akan menambah minta pada asset safe haven.
Kesimpulan:
Data ekonomi Tiongkok kurang baik disertai ancaman gagal panen karena penurunan tingkat air dari sungai Yangtze akan menambah permintaan akan mata uang dan asset safe haven sementara mata uang komoditas seperti AUD dan NZD akan tertekan walau NZD kemungkinan dapat mengalami rebound jika esok bank sentralnya menaikkan suku bunga dan memberikan nada hawkish.
Efek terhadap Pasar: Tren Bullish untuk USD, Tren Bearish untuk AUD
Pasangan Pair untuk ditrade: AUD / USD
Timeframe: D1
Target Open Posisi
Resistance 3: 0.72598
Resistance 2: 0.71222
Resistance 1: 0.70432
Target Take Profit
Support 1: 0.69384
Support 2: 0.68441
Support 3: 0.67552
Stop Loss: 0.73694
Sumber:
https://www.reuters.com/markets/europe/global-markets-wrapup-1-pix-2022-08-15/
https://www.reuters.com/world/china/chinas-yangtze-river-shrinks-heatwave-drought-threaten-crops-2022-08-15/