Jumat 12 Mei 2023 Oleh Leo Andre D
Bank of Japan memperdebatkan kemajuan ekonomi Jepang dalam mencapai target inflasi mereka dan kecepatan di mana stimulan dapat dikurangi pada pertemuan debut gubernur baru Kazuo Ueda pada bulan April. Beberapa anggota dewan juga membahas efek samping dari kontrol imbal hasil obligasi BOJ dan kemungkinan dampaknya jika hal itu menaikkan suku bunga di masa depan. Meskipun inflasi melebihi target BOJ selama satu tahun, banyak anggota dewan melihat kebutuhan untuk menjaga kebijakan moneter sangat longgar untuk saat ini, sementara beberapa melihat tanda-tanda kemajuan menuju pencapaian inflasi 2% secara berkelanjutan.
Inflasi konsumen inti Jepang mencapai 3,1% pada bulan Maret dan indeks tidak termasuk biaya bahan bakar naik pada laju tahunan tercepat dalam empat dekade sebagai tanda meluasnya tekanan harga. Namun demikian, BOJ masih perlu mengevaluasi tren dengan akurat dan menjaga kebijakan moneter longgar untuk saat ini karena risiko yang muncul baik dari sisi atas maupun sisi bawah. Adanya tanda-tanda kemajuan dalam pencapaian inflasi 2% adalah kabar baik, meskipun BOJ masih harus mempertimbangkan dampak dari kontrol kurva imbal hasil pada kelancaran pasar. Di masa depan, BOJ perlu terbuka terhadap gagasan pergeseran kebijakan untuk mengantisipasi perubahan pasar dan menjaga ekonomi Jepang dalam kondisi yang stabil dan berkelanjutan.
Rangkuman
BOJ masih perlu mengevaluasi dengan akurat tren ekonomi dan menjaga kebijakan moneter longgar untuk sementara waktu. Namun, beberapa anggota dewan melihat tanda-tanda kemajuan dalam pencapaian inflasi 2% secara berkelanjutan. Dampak yang terjadi pelaku pasar merespon penguatan terhadap mata uang yen meski kebijakan monter BOJ masi tetap terlihat dovish hingga saat ini.