AS Memasuki Resesi Secara Artian Teknis, Namun Tidak Kata Biden, Yellen dan Powell!

Rio Wibawa

Jakarta, 29 Juli 2022, 10:43 WIB

Semalam, data GDP AS dirilis dimana terjadi penurunan sebesar 0,9% pada kuartal kedua, dibawah ekspektasi pasar kenaikan 0,3%. Secara teknis, data ini mengkonfirmasi terjadinya resesi di AS karena penurunan angka GDP selama 2 kuartal berturut-turut. Indeks USD terpukul turun setelah data ini dirilis sementara saham mengalami salah satu kenaikan terbesar hariannya karena adanya opini pelaku pasar bahwa The FED tidak akan menaikkan suku bunga secara agresif di bulan September dan ke depannya. Selain itu, adanya omongan dari Biden,Yellen, dan Powell yang masing-masing sepakat bahwa ekonomi Amerika masih kuat yang ditandai dengan kuatnya pasar tenaga kerja dan tingkat pengangguran yang masih rendah. Biden mengatakan bahwa adanya pelemahan ekonomi ini disebabkan oleh kenaikan suku bunga yang secara agresif dilakukan oleh The FED untuk mengatasi inflasi yang terus meningkat. Yellen sendiri mengatakan bahwa ekonomi AS sedang dalam masa transisi dan bukan resesi. Pelemahan USD di perdagangan datang dengan adanya penguatan saham-saham di AS yang naik setelah pernyataan Biden, Yellen, dan Powell ini namun bukan berarti USD akan terus menerus melemah terutama karena jika ekonomi AS dan pasar tenaga kerja masih kuat serta inflasi masih berada di level yang sangat tinggi dan kebutuhan akan asset safe haven, USD dapat kembali menguat.

Baca Juga :   Kenaikan Harga Minyak dan Lonjakan Inflasi Eropa Menekan EURCAD

Kesimpulan:

Mata uang USD melemah sementara pasar saham AS menguat dengan adanya pandangan para pelaku pasar bahwa The FED tidak akan menaikkan suku bunganya secara agresif ke depannya dengan adanya bacaan GDP kuartal 2 yang lemah. Namun dengan angka tenaga kerja yang masih kuat dan inflasi yang masih tinggi serta perlambatan ekonomi global yang membuat asset safe haven diburu pelaku pasar, maka USD dapat kembali menguat ke depannya.

Efek terhadap Pasar: Tren Bullish untuk USD, Tren Bearish untuk EUR

Pasangan Pair untuk ditrade: EUR / USD

Timeframe: D1

Target Open Posisi

Resistance 3: 1.04910

Resistance 2: 1.03752

Resistance 1: 1.02572

Target Take Profit

Support 1: 1.01515

Support 2: 1.00618

Support 3: 0.99695

Stop Loss: 1.05880

Sumber:

https://www.reuters.com/markets/europe/global-markets-wrapup-1-pix-2022-07-28/

https://www.reuters.com/markets/us/us-economy-contracts-again-second-quarter-jobless-claims-fall-2022-07-28/

https://www.reuters.com/markets/us/us-economy-is-shrinking-feds-rate-hikes-may-have-only-just-begun-bite-2022-07-28/

https://www.cnbc.com/2022/07/28/yellen-says-the-economy-is-not-in-a-recession-despite-gdp-slump.html

https://www.reuters.com/markets/us/dollar-wallows-near-6-week-low-yen-view-fed-slow-hikes-2022-07-29/

https://www.reuters.com/business/biden-says-its-no-surprise-economy-is-slowing-fed-fights-inflation-2022-07-28/

About Reza Aswin

Senior Fundamental Analyst. 20 tahun berkecimpung di dunia trading forex, komoditi, dan hingga kini aktif menjadi analis fundamental.

Check Also

Beige Book Amerika Serikat

Jakarta , 18 April 2024 By. Reza Aswin   Apa yang terjadi di pasar Beige …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp Hubungi Kami