Rio Wibawa
Jakarta, 14 Juni 2022, 11:07 WIB
Mata uang USD terus menguat sejak hari Jumat setelah data CPI, yang menunjukkan inflasi naik ke angka 8.6%, dirilis. Kenaikan ini tentu menambah keyakinan bahwa kemungkinan The FED dapat menaikkan suku bunganya sebesar 0.75% di pertemuan FOMC Kamis ini. The FED telah beberapa kali mengatakan akan melakukan segala sesuatu untuk melawan tingkat inflasi yang sangat tinggi ini agar kembali ke tingkat 2%, seperti yang diinginkan. Penyebab tingginya tingkat inflasi ini dikarenakan beberapa faktor seperti masalah rantai pasokan global, serta harga energi yang naik karena invasi Rusia ke Ukraina. Melihat faktor-faktor ini, inflasi akan sulit untuk turun dan salah satu cara tercepat untuk menurunkan inflasi adalah dengan menaikkan suku bunga secara agresif. Kenaikan suku bunga secara agresif tentu akan mendorong penguatan mata uang USD di perdagangan.
Kesimpulan:
Mata uang USD diprediksi akan menguat di perdagangan dengan munculnya kemungkinan The FED akan menaikkan suku bunganya sebesar 0.75% pada FOMC Kamis ini guna melawan inflasi berkepanjangan.
Efek terhadap Pasar: Tren Bullish untuk USD
Pasangan Pair untuk ditrade: GBP / USD
Indikator Angka Ekonomi:
GBP = -1.15
USD = +0.24
Timeframe: D1
Target Open Posisi
Resistance 1: 1.21927
Resistance 2: 1.24546
Resistance 3: 1.26325
Target Take Profit
Support 1: 1.20219
Support 2: 1.18846
Support 3: 1.17479
Stop Loss: 1.28178
Sumber:
https://www.reuters.com/markets/us/dollar-climbs-135-yen-us-yields-march-higher-2022-06-13/