Harga minyak dunia meningkat setelah Arab Saudi dan Rusia memperpanjang pemotongan produksi secara sukarela sampai akhir tahun. Keputusan Arab Saudi mengurangi produksi minyak mentahnya sebesar 1 juta barel per hari, sedangkan Rusia mengurangi sebanyak 300.000 barel per hari, membuat harga minyak dunia naik menjadi $86,95 per barel. Keadaan ini tentunya akan membuat angka inflasi dibanyak negara kembali meningkat, saat menghadapi musim dingin diakhir tahun, sehingga dapat menahan suku bunga dilevel yang tinggi. Keadaan ini tentunya membuat para pelaku pasar melakukan Risk Off di pasar ekuitas, akibat tingginya harga minyak dunia dan suku bunga dapat menimbulkan perlambatan ekonomi secara global.
Dengan melihat fenomena diatas maka perlambatan ekonomi di benua Eropa dapat kembali muncul bersamaan dengan melemahnya perekonomian di Tiongkok saat ini, sehingga Risk Off bagi pasar ekuitas dapat terlihat dalam beberapa waktu kedepan.
Ekspektasi Pasar
Harga minyak dunia yang tinggi membuat Indeks saham S&P500 akan bergerak sideways dengan kecenderungan Bearish pada range 4458 – 4515
Trading Plan :
Sell Limit 4515 – 4551 dengan target 4424 – 4458
Stoploss 4619
Grafik S&P500 time frame D1
Disclaimer
Fundamental bukanlah teknikal yang dapat berubah dalam hitungan menit bahkan jam, tetapi fundamental merupakan suatu gambaran besar atas pandangan kedepan yang dapat terjadi dalam rentang waktu yang lebih panjang. Perhitungkan money management sangat diperlukan sebelum melakukan transaksi mengingat setiap transaksi dalam forex dapat berakibat habisnya dana yang ditransaksikan.