Inflasi Amerika Serikat

Jakarta,11 Januari 2024 By. Reza Aswin

Apa yang terjadi di pasar
Data CPI Amerika Serikat yang akan dirilis nanti malam akan menjadi perhatian para pelaku pasar saat ini. Data ekonomi ini menjadi penting karena para pelaku pasar menginginkan informasi kapan Fed mulai menurunkan suku bunga pada tahun ini. Diprediksi angka inflasi Amerika Serikat pada bulan Desember 2023, akan meningkat dari 3,1% menjadi 3,2%, dan tentunya jika ini terjadi maka Fed dapat menahan suku bunga nya pada pertemuan tanggal 1 Februari 2024. Secara umum angka inflasi Amerika Serikat bergantung pada harga energi dunia, upah pekerja, rantai pasokan, permintaan konsumen, produksi dan harga komoditas. Dilihat secara terinci dari factor factor diatas, maka disaat harga minyak dunia stagnan diatas $70/barel, upah pekerja AS yang cenderung stabil, sedikitnya gangguan terhadap rantai pasokan, permintaan konsumen yang normal, produksi yang meningkat dan harga komoditas yang cenderung naik, maka wajar apabila pada bulan Desember data CPI AS dapat lebih tinggi dibandingkan sebelumnya. Inflasi dan suku bunga yang tinggi dalam waktu yang lama akan membuat para pelaku pasar akan melakukan Risk Off.

Ekspektasi Pasar
Prediksi kenaikan data CPI membuat indeks saham Nasdaq akan bergerak sideways dengan kecenderungan  Bearish pada range 16653 – 16913

Trading Plan :
Sell Limit  16913 – 17142 dengan target 16435 – 16653
Stoploss 17516

Grafik Nasdaq  time frame D1

Disclaimer
Fundamental bukanlah teknikal yang dapat berubah dalam hitungan menit bahkan jam, tetapi fundamental merupakan suatu gambaran besar atas pandangan kedepan yang dapat terjadi dalam rentang waktu yang lebih panjang. Perhitungkan money management sangat diperlukan sebelum melakukan transaksi mengingat setiap transaksi dalam forex dapat berakibat habisnya dana yang ditransaksikan.