The FED Jeda Sih, Tapi Kok…

Rio Wibawa

Instagram, TikTok, Youtube: RW_BeritaForex

Jakarta, 15 Juni 2023, 15:35 WIB

Semalam, The FED resmi merilis kebijakan moneter terbarunya dimana sesuai dengan prediksi para pelaku pasar dimana The FED menahan suku bunganya di angka 5.25%. The FED memang sih menahan suku bunganya namun pernyataannya saat merilis kebijakan moneternya sangat mengejutkan. The FED mengisyaratkan bahwa tingkat suku bunga akhirnya di tahun ini ada di 5.6% menurut dot plot para anggotanya. Angka 5.6% ini tentu jauh lebih tinggi dibandingkan 5.1% di meeting bulan Maretnya serta juga menandakan adanya 2 kenaikan suku bunga lagi di tahun ini. Tentunya ini menjadi pertanda kalau The FED masih akan agresif menaikkan suku bunganya demi melawan inflasi yang mereka nilai sulit turun. Selain itu, sbegaian besar anggota juga mendukung adanya kenaikan lagi di tahun ini dengan mayoritas melihat 2 kenaikan lagi sementara ada juga yang melihat kesemoatan 1 kali & 3 kali kenaikan lagi. The FED juga memproyeksikan bahwa ekonomi tidak melemah seburuk perkiraan mereka di meeting bulan Maretnya dimana GDP diproyeksikan akan menyentuh 1% daro 0.4% serta tingkat pengangguran akan naik ke 4.1% dari 4.5% prediksi di bulan Maret. Ini merupakan tanda-tanda bahwa The FED hawkish dan sempat mendorong USD menguat disertai penurunan harga saham dan juga emas.

Baca Juga :   RBNZ kembali menaikkan Suku Bunganya dan bernada Hawkish

Namun, di konferensi pers yang dipimpin oleh Powell, Powell memberikan pernyataan yang meredakan perasaan hawkish ini dimana ia menyampaikan kalau keputusan untuk di meeting-meeting berikutnya masih belum ditentukan dan hasil meeting ke depan akan bergantung dengan data-data mendatang dan bisa saja suku bunga akhir lebih tinggi atau lebih rendah dibandingkan dot plot 5.6%. Powell juga mengatakan kalau efek penuh dari siklus kenaikan suku bunga saat ini belum dirasakan oleh ekonomi sehingga tepat bagi The FED untuk menahan suku bunganya hari ini dan mendapatkan lebih banyak data-data ekonomi. Selain itu, Powell juga mengatakan kalau adanya kondisi credit tightening (pengetatan kredit) akan menjadi faktor penentu juga untuk keputusan meeting ke depan. Tapi, Powell kembali menekankan bahwa inflasi dinilai masih tinggi dan sulit turun dan The FED akan melakukan apapun untuk membawa inflasi kembali ke angka 2%.

Kesimpulan:
Adanya pernyataan kebijakan moneter The FED yang lebih hawkish dibandingkan prediksi pelaku pasar walaupun Powell tidak sehawkish pernyataan tersebut kemungkinan besar dapat mendorong USD untuk kembali menguat di perdagangan untuk sementara waktu ini terutama setelah adanya kejutan proyeksi kenaikan suku bunga 2 kali lagi.

Baca Juga :   The Federal Reserve System : Watch The China

Efek terhadap Pasar: Tren Bullish untuk USD (Untuk sementara waktu ini)
Pasangan Pair untuk ditrade: AUD / USD
Timeframe: D1

Target Open Posisi
Support 1: 139.022
Support 2: 136.352
Support 3: 133.421

Target Take Profit
Resistance 3: 147.484
Resistance 2: 144.855
Resistance 1: 142.198

Stop Loss: 130.861

Sumber:
https://www.cnbc.com/2023/06/15/stock-markets-the-fed-paused-rates-and-the-rally-in-markets.html
https://www.cnbc.com/2023/06/14/stock-market-today-live-updates.html
https://www.reuters.com/markets/global-markets-wrapup-1-pix-2023-06-14/
https://www.cnbc.com/2023/06/14/live-updates-fed-decision-june-2023.html
https://www.cnbc.com/2023/06/14/fed-rate-decision-june-2023.html
https://www.reuters.com/markets/us/fed-poised-punt-rate-hike-into-summer-wind-2023-06-14/
https://www.cnbc.com/2023/06/14/the-fed-forecasts-two-more-hikes-this-year-taking-rates-as-high-as-5point6percent.html

About Reza Aswin

Senior Fundamental Analyst. 20 tahun berkecimpung di dunia trading forex, komoditi, dan hingga kini aktif menjadi analis fundamental.

Check Also

Akankah Emas Rally

Jakarta , 19 April 2024 By. Reza Aswin   Apa yang terjadi di pasar Pertanyaan …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp Hubungi Kami