Surabaya, 16 juni 2023 Oleh: Leo Andre D
Bank of Japan (BOJ) diharapkan mempertahankan tingkat suku bunga yang sangat longgar meskipun catatan inflasi yang lebih tinggi dari yang diperkirakan. Hal ini karena bank sentral berfokus pada pemulihan ekonomi yang rapuh di tengah perlambatan pertumbuhan global. Selain itu, BOJ diharapkan mempertahankan langkah-langkah stimulus substansial untuk memastikan Jepang mencapai target tingkat inflasi 2% yang berkelanjutan dan kenaikan upah. Meskipun ada kekhawatiran dalam prospek global, BOJ tetap yakin bahwa ekonomi Jepang akan mengalami pemulihan moderat dan meningkatnya konsumsi setelah kemunduran terkait pandemi.
Dalam tinjauan mereka, BOJ berpegang teguh pada keyakinan bahwa ekonomi Jepang akan pulih secara moderat meskipun tren inflasi terkini. Meskipun inflasi konsumen inti mencapai 3,4% pada bulan April, BOJ tetap konsisten dalam penolakan adanya penyesuaian jangka pendek terhadap kebijakan YCC. Namun, dengan kenaikan upah terbesar dalam tiga puluh tahun terakhir dan tanda-tanda perubahan perilaku penetapan harga perusahaan, periode stagnasi upah yang lama di Jepang mungkin akan berakhir.
Kesimpulannya, Bank of Japan (BOJ) kemungkinan akan mempertahankan tingkat suku bunga yang longgar dan langkah-langkah stimulus substansial guna mendukung pemulihan ekonomi Jepang yang rapuh meskipun inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan. Dalam menghadapi perlambatan pertumbuhan global, BOJ percaya bahwa ekonomi Jepang akan mengalami pemulihan moderat dengan meningkatnya konsumsi setelah kemunduran terkait pandemi. Meskipun ada tanda-tanda pertumbuhan upah yang lebih tinggi dan inflasi yang naik, BOJ tetap konsisten dengan kebijakan mereka saat ini dan akan tetap memonitor tren ekonomi global sebagai indikator potensi kelanjutan pertumbuhan upah di masa depan.