Jakarta, 21 Juni 2022, 10:00 WIB, Franky Lauw
Setelah The Fed menaikkan suku bunga 75 basis poin untuk menahan laju inflasi, giliran ECB akan menaikkan suku bunga kembali di bulan depan yaitu Juli. Karena inflasi yang terjadi di negara Eropa mencapai rekor tertinggi pada bulan Mei sebesar 8,1 %.
“Federal Reserve AS, Bank Sentral Eropa, Bank Nasional Swiss , dan Bank Inggris semuanya bergerak untuk mengendalikan inflasi pekan lalu, meskipun pada tingkat yang berbeda-beda.”
“Eropa dan AS menghadapi kemungkinan besar resesi karena bank sentral dipaksa untuk secara agresif memperketat kebijakan moneter untuk memerangi inflasi, menurut CEO Deutsche Bank Christian Sewing.”
Efek dari kenaikan suku bunga secara agresif yaitu resesi. Ditambah lagi krisis pasokan energi karena perang Rusia-Ukraina. Eropa berdekatan dengan Ukraina sehingga pasokan gas dari Rusia dihentikan. Hal ini menambah beban berat bagi Eropa.
Jerman dengan terpaksa mengambil Langkah membangkitkan penggunaan batu bara kembali setelah pasokan gas dari Rusia dihentikan. Negara Itali dan Austria mengambil Langkah serupa dengan Jerman. Harga gas yang mahal ini mendongkrak inflasi menjadi lebih tinggi lagi. Musim dingin beberapa bulan lagi. Apakah negara Eropa dapat hadapi inflasi yang tinggi, krisis dan resesi ?
Kesimpulan : Semua negara sedang hadapi inflasi dan resesi sedang menanti di depan. Terutama negara Eropa hadapi tantangan yang berat.
Sumber :
Data Ekonomi:
EUR : – 0.50 USD : + 0.11 JPY : – 1.15
AUD : + 0.37 CHF : – 2.71
Pilihan Mata Uang :
EUR/AUD: cenderung Bearish
Sell Now dan Sell Limit : 1.51900 dan 1.52775
TP1 : 1.47900 dan TP2 : 1.4200
EUR/USD : cenderung Bearish
SELL Limit : 1.05400 dan 1.06000
TP1 : 1.0450 dan TP2 : 1.0350
CHF/JPY: cenderung Bullish
BUY NOW
BUY Limit : 1.39400 dan 1.3950
TP1 : 1.40150 dan TP2: OPEN karena harga lewati tertinggi 2015