Reserve Bank of Australia

Jakarta ,6 Februari 2024 By. Reza Aswin

Apa yang terjadi di pasar
Setelah banyak bank sentral negara maju termasuk The Fed, merilis kebijakan moneter dengan tidak mengubah suku bunganya, maka pagi ini giliran bank sentral Australia atau RBA akan merilis kebijakan moneternya. Diprediksi bahwa RBA akan mengambil keputusan yang sama dengan bank sentral negara maju lainnya, yaitu tidak akan melakukan perubahan suku bunga. Ekonomi Australia saat ini, sebagian besar masih bergantung pada pertumbuhan ekonomi di China. Lebih dari 30%, tujuan ekspor negara Australia adalah ke China, sehingga banyak pengamat mengatakan bahwa Australia dan China adalah patner dagang. Jika dilihat dari data ekonomi Australia saat ini, dimana angka inflasi yang pada awal tahun 2023 hampir menyetuh level 8%, telah mereda saat ini dilevel 4,1%. Angka pengangguran di negara tersebut terlihat masih stabil di level 3,9% dengan pertumbuhan pertahun berada pada level 2,1%. Dengan melihat data data yang ada maka diprediksi Gubernur RBA Michele Bullock akan memberikan nada netral cenderung hawkish dalam jumpa press, mengingat angka inflasi Australia masih jauh diatas target 2%.

Baca Juga :   Saham SELANDIA BARU Naik 0.1% Memperkuat Mata Uang NZD

Disisi lain data ekonomi Amerika Serikat saat ini masih terlihat kuat pasca data sektor tenaga kerja yang dirilis pada akhir minggu lalu. Data ISM Service PMI yang lebih bagus dibandingkan ekspektasi pasar serta pernyataan Gubernur Fed Jerome Powell pada hari minggu, kembali menegaskan bahwa bulan Maret tidak ada penurunanan suku bunga, membuat pasar ekuitas Amerika Serikat kembali tertekan.

Ekspektasi Pasar
Prediksi kebijakan RBA serta membaiknya data ekonomi Amerika Serikat membuat AUDCHF: Bullish, Dow Jones: Bearish dan GBPJPY: Bearish

Trading Plan :
AUDCHF: Bullish
Buy Limit 0.5603  – 0.5634 dengan target 0.5661 – 0.5689
Stoploss 0.5551
Grafik AUDCHF time frame D1

Indeks Saham Dow Jones: Bearish
Sell Limit 38452  – 38732 dengan target 37838 – 38173
Stoploss 39331
Grafik Dow Jones time frame D1

GBPJPY: Bearish
Sell Limit 186.53  – 187.17 dengan target 184.90 – 185.51
Stoploss 188.43
Grafik GBPJPY  time frame D1

Disclaimer
Fundamental bukanlah teknikal yang dapat berubah dalam hitungan menit bahkan jam, tetapi fundamental merupakan suatu gambaran besar atas pandangan kedepan yang dapat terjadi dalam rentang waktu yang lebih panjang. Perhitungkan money management sangat diperlukan sebelum melakukan transaksi mengingat setiap transaksi dalam forex dapat berakibat habisnya dana yang ditransaksikan.

About Reza Aswin

Senior Fundamental Analyst. 20 tahun berkecimpung di dunia trading forex, komoditi, dan hingga kini aktif menjadi analis fundamental.

Check Also

Beige Book Amerika Serikat

Jakarta , 18 April 2024 By. Reza Aswin   Apa yang terjadi di pasar Beige …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp Hubungi Kami