Sunday , 6 October 2024

Fundamental US Dollar Bullish

Reza Aswin | 21 Desember 2016

 

Fundamental US Dollar Bullish

Berbicara masalah Fundamental US Dollar unuk tiga – enam bulan kedepan akan terlihat bullish. Signal kuat nya terlihat dari perluasan QE oleh Euro Central Bank dan Bank of Japan, sedangkan RNZ kembali memotong suku bunganya sebesar 25 bp. Negara negara besar telah bersiap siap untuk memulai currency war dengan melihat kebijakan moneter The Fed yang telah menaikan suku bunganya sebesar 25 bp dan akan terus menaikannya sampai tahun depan. kita sudah mengetahui bersama bahwa penguatan US Dollar akan berdampak kurang menguntungkan bagi ekonomi global dan disisi lain perekonomian Amerika akan menghadapi : Angka export yang berkurang sehingga akan menambah defisit perdagangannya,  Inflasi yang sangat rendah, Menurunkan harga komoditas, Rendahnya pengembalian hutang internasional dan Memperkecil laba perusahaan Amerika.

Jika melihat data diatas maka Skenario ekonomi apa yang sedang dibuat oleh The Fed untuk mengendalikan perekonomian global ? Dahulu Eropa dan Jepang merupakan 2 negara besar dengan penguasaan pasar dunia nomor 2 dan nomor 3 terbesar di dunia, tetapi saat ini negara negara tersebut telah tergeser oleh negara tirai bambu dan negara berkembang. Posisi mereka dalam menguasai perekonomian dunia sangatlah menakjubkan sehingga China dan negara berkembang siap menjadi pemain baru dalam tatanan dunia baru. Secara politik negara negara tersebut sering bersebrangan dengan Amerika sehingga pada saat nya nanti Amerika dan sekutunya tidak dapat menguasai perekonomian global.

Baca Juga :   Analisis Pergeseran Ekspektasi Suku Bunga Fed dan Implikasinya

Kita sudah mengetahui bahwa menguatnya US Dollar akan membuat Euro Central Bank tidak terlalu tertekan sehingga pelemahan euro mencapai 1.05 – 1.03 akan menjadi lebih mudah dan perekonomian nya diharapkan tumbuh dengan cepat guna kembali menguasai pasar dunia. Begitu pula dengan Bank of Japan yang pada kebijakan moneter terakhir hanya memperluas pembelian JGB sebesar 300 Milyard Yen sedangkan pembelian asset mereka terdahulu sebesar 80 Triliun Yen, terlampau kecil untuk ukuran perluasan QE. tetapi ini merupakan signal bahwa penguatan US Dollar akan membantu agar BOJ tidak dalam tekanan.

Keadaan penguatan US Dollar yang akan berkelanjutan kan berdampak besar kepada China dan negara berkembang, karena harga Komoditas dan Emas akan tertekan. Disisi lain pengembalian hutang negara negara berkembang akan menjadi masalah dikemudian hari, karena hutang mereka kepada lembaga keuangan internasional, dalam bentuk US Dollar. Degan situasi ekonomi global yang tidak bersahabat dengan negara China dan Emerging Market maka dapat dipastikan Eropa dan Japan akan kembali menduduki pasar dunia setelah Amerika.

Baca Juga :   Bank of England Memotong Suku Bunga Pertama Sejak Tahun 2020

The Fed memang mempunyai strategi terbaik dalam mengendalikan perekonomian dunia dan untuk Indonesia bersiaplah bahwa Musim Dingin dalam Bisnis Riil akan masuk dan ditandai dengan runtuhnya harga property……

Are You Ready ?

About Reza Aswin

Senior Fundamental Analyst. 20 tahun berkecimpung di dunia trading forex, komoditi, dan hingga kini aktif menjadi analis fundamental.

Check Also

Bank Sentral Swiss Akan Menjadi Fokus Pelaku Pasar

Jakarta , 26 September 2024 By. Reza Aswin   Apa yang terjadi di pasar Pada …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp Hubungi Kami