USD Kian Melemah, Ada Apa Gerangan?

Rio Wibawa
Instagram, TikTok, Youtube: RW_BeritaForex
Jakarta, 21 November 2023, 13:06 WIB

Mata uang USD telah tertekan selama beberapa hari ini denga nindeks USD (DXY) menunjukkan pergerakan dengan tren melemah semenjak data PPI dan retail sales Amerika Serikat dirilis minggu lalu. Dengan adanya data inflasi yang terus turun dari sebelumnya, dimana hal ini menjadi salah satu pertimbangan utama bagi The FED dalam menentukan kebijakannya, maka tidak salah kalau para analis & pelaku pasar memprediksi The FED sudah selesai dengan siklus kenaikan suku bunganya. Bahkan menurut alat pengukur suku bunga The FED dari CME Group, peluang The FED untuk lanjut menahan suku bunganya di meeting bulan Desember dan Jnuari mendatang ada di angka 100%, tidak menyisakan ruang sedikit pun bagi peluang kenaikan. USD pun melemah terhadap pasangan mata uangnya di perdagangan, bahkan USD / JPY yang sempat naik mendekati level 152 pun sekarang berada di sekitar level 147 hanya dalam waktu sekitar 7 hari perdagangan saja. Hal ini juga dapat terjadi karena BOJ, bank sentral Jepang, diprediksi dapat keluar dari zona suku bunga negatifnya tahun depan. Adanya inflasi di Jepang yang terus berada di atas 2% selama satu tahun belakangan ini serta adanya rencana kenaikan gaji yang cukup besar dari perusahan-perusahaan besar di Jepang tahun depan, mengikuti yang terjadi tahun ini, dapat mendorong inflasi untuk naik yang juga akan memenuhi syarat dari BOJ untuk dapat mulai menaikkan suku bunga di Jepang setelah sekian lama berada di zona negatif.

Baca Juga :   USDCAD Cenderung Bearish Karena Pasokan Minyak Mentah Yang Berkurang

Kesimpulan:
Pelemahan USD yang terjadi karena para analis & pelaku pasar yakin kalau The FED sudah selesai dengan kenaikan suku bunganya dapat mendorong USD untuk lanjut melemah terutama jika data-data ekonomi mendatang menandakan inflasi terus turun. Di sisi lain, inflasi yang berada di atas target 2% BOJ serta rencana perusahaan besar di Jepang untuk melanjutkan kenaikan gaji di tahun depan mendorong kemungkinan BOJ untuk menaikkan suku bunganya dan keluar dari zona suku bunga negatif.

Efek terhadap Pasar: Tren Bearish bagi USD
Pasangan Pair untuk ditrade: USD / JPY

Timeframe: D1
Target Open Posisi
Resistance 3: 151.880
Resistance 2: 150.256
Resistance 1: 148.856

Target Take Profit
Support 1: 147.067
Support 2: 145.257
Support 3: 143.282
Stop Loss: 153.493

Sumber:
https://www.cnbc.com/2023/11/21/asia-markets.html
https://www.reuters.com/markets/global-markets-wrapup-1-2023-11-21/
https://www.cnbc.com/2023/11/20/us-treasury-yields-investors-weigh-economic-outlook.html
https://www.cnbc.com/2023/11/21/chinas-property-troubles-are-getting-worse-and-need-beijings-support.html
https://www.reuters.com/markets/currencies/dollar-nurses-losses-us-rates-seen-peaking-2023-11-21/
https://www.reuters.com/markets/asia/japans-inflation-comeback-prompts-investors-tear-up-old-playbooks-2023-11-20/
https://www.reuters.com/markets/asia/japans-back-to-back-wage-bonanza-would-open-door-boj-exit-2023-11-19/

About Reza Aswin

Senior Fundamental Analyst. 20 tahun berkecimpung di dunia trading forex, komoditi, dan hingga kini aktif menjadi analis fundamental.

Check Also

Beige Book Amerika Serikat

Jakarta , 18 April 2024 By. Reza Aswin   Apa yang terjadi di pasar Beige …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp Hubungi Kami