Dampak Kebijakan Moneter The Fed dan Isu Plafon Utang AS: Bagaimana Pengaruhnya terhadap Ekonomi Global dan AS?

Jumat 12 Mei 2023 Oleh : Leo Andre D

Indeks dolar AS (DXY) mencatat kenaikan hampir 1% pada perdagangan hari Kamis (12/Mei). Meskipun terdapat laporan ekonomi AS terbaru yang mengecewakan, dolar AS masih dipandang menguntungkan akibat kebijakan bunga global dan kekhawatiran pasar mengenai risiko. Sementara itu, beberapa pasangan mata uang mayor masih tertekan, seperti AUD/USD yang berada pada level terendah sepekan dan EUR/USD yang berjuang untuk bertahan di level terendah tiga pekan. Selain itu, rapat ECB dan Bank of England kemarin membawa pemikiran ulang atas ekspektasi bunga global. Ini memunculkan kenaikan permintaan terhadap dolar AS.

Data ekonomi China juga menunjukkan pemulihan dari dampak pandemi. Namun, hal ini tidak cukup untuk mempengaruhi sentimen risiko di pasar. Dalam lingkungan ini, mata uang yang berelasi erat dengan China, seperti AUD, melemah. Namun, dolar AS dapat menjadi pilihan yang lebih aman pada saat-saat seperti ini. Oleh karena itu, pasar mulai mempertanyakan spekulasi tentang pemangkasan suku bunga The Fed, yang akan membantu dolar AS mempertahankan keunggulan dan permintaannya dalam pasar global.

Baca Juga :   Adanya Pelemahan Pada Keluarga EUR

Sementara itu, dalam rilis data inflasi AS, mengindikasikan bahwa tekanan inflasi kian melemah. Laju pertumbuhan data inflasi inti turun dari 5,6% menjadi 5,5% dalam basis tahunan. Data secara keseluruhan menunjukkan terjadinya reaksi terhadap kebijakan moneter ketat yang digulirkan The Fed yang mempengaruhi perekonomian AS. Dalam lingkungan ini, bank sentral AS mungkin tak perlu menaikkan suku bunga lagi dalam waktu dekat. Meskipun pasar awalnya merespons pengumuman data inflasi tersebut dengan menggenjot saham dan melepas dolar AS, isu plafon utang AS dengan ketidakpastian yang tumbuh-kembang menyebabkan pergerakan pasar kembali termoderasi dan suportif untuk dolar AS dalam jangka pendek. Meskipun demikian, risiko pasar dapat bergejolak, apabila kesepakatan seputar plafon utang AS tidak tercapai sampai tanggal 1 Juni mendatang, yang dapat mengganggu pasar keuangan global.

 

Rangkuman

Dalam rangka menjaga stabilitas ekonomi AS, Federal Reserve (The Fed) melalui kebijakan moneter yang dicanangkannya cenderung berhati-hati. Dalam beberapa minggu terakhir, bank sentral AS telah memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuannya. Hal ini sesuai dengan tujuannya untuk menekan tekanan inflasi serta memberikan ruang bagi perbaikan ekonomi AS yang terdampak pandemi Covid-19. Meskipun beberapa laporan ekonomi AS terbaru menunjukkan kondisi yang mengecewakan, The Fed nampaknya tidak akan menaikkan suku bunga lagi dalam waktu dekat.

Baca Juga :   Pembatalan upah minimum di AS, USDJPY melanjutkan fase bullish

Sinyal Buy XAU
Entry Buy
1993.05 – 1969.65
TP 2092.31
Cl 1959.26

 

About Reza Aswin

Senior Fundamental Analyst. 20 tahun berkecimpung di dunia trading forex, komoditi, dan hingga kini aktif menjadi analis fundamental.

Check Also

Data Sektor Tenaga Kerja Amerika Serikat Melemah

Jakarta, 6 Mei 2024 By. Reza Aswin   Apa yang terjadi di pasar Data sektor …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp Hubungi Kami